KEISTIMEWAAN RAMADHAN


Menjelang berakhirnya bulan Syaban 
Rasulullah SAW begitu memberikan perhatian yang besar. Sehingga Beliau secara khusus menasehati dan memperingatkan manusia agar jangan sampai melalaikan bulan Ramadhan yang penuh berkah walaupun hanya sedetik.

Dalam nasehatnya tersebut, Beliau menerangkan tentang keistimewaan bulan Ramadhan dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain.

Berikut ini adalah keistimewaan bulan Ramadhan:

1. Lailatul Qadar

Lailatul Qadar pada hakikatnya adalah satu malam yang sangat penting. Keutamaan beribadah pada malam itu pahalanya lebih baik daripada beribadah selama seribu bulan atau 83 tahun. 

Allah SWT berfirman:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ   ۙ  خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍ 

"Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan."
(QS. Al-Qadr 97: Ayat 3)

Malam Lailatul Qadar itu Allah SWT sediakan di sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits-hadits yang shahih. Karena itu, kita sangat dianjurkan beri’tikaf di masjid pada hari-hari sepuluh terakhir di bulan Ramadhan sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

2. Pahala Tak Terbatas

Pada bulan Ramadhan, Allah menetapkan puasa di siang harinya sebagai amalan fardhu dan menjadikan sholat Tarawih di malam harinya sebagai amalan sunnat.

Allah SWT menyediakan satu malam pada bulan Ramadhan yang bernama Lailatul Qadar yang nilai pahalanya lebih baik daripada seribu bulan. Suatu ibadah sunnat yang dilakukan di bulan Ramadhan senilai ibadah wajib di bulan lainnya. Sementara ibadah wajib pada bulan Ramadhan senilai tujuh puluh ibadah wajib pada bulan lainnya.

Rasulullah SAW bersabda, “Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh berkah. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilai (ibadah) di dalamnya lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai perbuatan sunnah. Siapa yang mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan (pada bulan itu), seolah-olah ia mengerjakan satu perbuatan wajib pada bulan lainnya. Siapa yang mengerjakan satu perbuatan wajib pada bulan yang lain, ia seolah-olah mengerjakan tujuh puluh kebaikan di bulan lainnya.” (HR. Baihaqi).

3. Nuzulul Qur'an

Bulan Ramadhan mempunyai hubungan yang erat dengan Alquran. Alquran telah diturunkan seluruhnya dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia pada bulan Ramadhan, kemudian dari sanalah diturunkan sedikit demi sedikit sesuai dengan kejadian yang ada dalam waktu 23 tahun.

Ramadhan dinamakan juga Syahrul Quran atau bulan Alquran karena pada bulan ini diturunkan Alquran. 

Allah SWT berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْۤ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِ ۚ  فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ  ۗ  وَمَنْ کَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ  يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ ۖ  وَلِتُکْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمْ وَلَعَلَّکُمْ تَشْكُرُوْنَ

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)

Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:

اِنَّاۤ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar."
(QS. Al-Qadr 97: Ayat 1)

Malam Lailatul Qadar itu hanya ada pada bulan Ramadhan. Dengan demikian, jelaslah bahwa Alquran itu diturunkan di bulan Ramadhan tepatnya pada malam Lailatul Qadar.

Oleh karena itu, amalan yang paling dianjurkan Allah Swt dan Rasul-Nya di bulan ini adalah memperbanyak tadarus Alquran (berinteraksi dengan Alquran). Rasulullah Saw telah memberikan contoh teladan kepada kita bagaimana menghidupkan hari-hari Ramadhan. 

Disebutkan dalam riwayat Ibnu Abbas r.a. bahwa pada bulan Ramadhan, Rasulullah SAW selalu bertadarus Alquran dengan malaikat Jibril a.s. (HR. Al-Bukhari).

4. Pintu Surga dibuka, pintu Neraka ditutup, dan Setan dibelenggu

Rasulullah SAW bersabda: “Apabila masuk bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan syaitan pun dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Imam Ibnu Rajab, ketika mengomentari hadits ini, beliau berkata: “Bagaimana mungkin orang yang beriman tidak gembira dengan dibukanya pintu-pintu surga? Bagaimana mungkin orang yang pernah berbuat dosa (dan ingin bertaubat serta kembali kepada Allah Ta’ala) tidak gembira dengan ditutupnya pintu-pintu neraka? Dan bagaimana mungkin orang yang berakal tidak gembira ketika para syaitan dibelenggu?".

Jadi, bulan Ramadhan membuka peluang bagi kita untuk masuk surga, dan menutup peluang masuk neraka. Peluang berbuat maksiat pada bulan Ramadhan ditutup dengan ibadah puasa. Karena puasa itu adalah perisai atau penahan maksiat sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Puasa itu perisai (pencegah maksiat)”. (HR. Ahmad, Muslim dan An-Nasa’i).

5. Bulan Penuh Ampunan

Bulan Ramadhan disebut juga syahrul maghfirah artinya bulan pengampunan dosa. Di bulan ini Allah SWT menghapus dosa hambaNya melalui puasa Ramadhan dan qiyam Ramadhan (shalat malam pada bulan Ramadhan seperti shalat tarawih, witir dan tahajjud).

Rasulullah SAW juga bersabda: “Shalat lima waktu, dari Jumat ke Jumat dan dari Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi". (HR. Muslim). 

Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

6. Pembebasan dari Api Neraka

Allah SWT membebaskan para hamba-Nya yang dikehendaki dari siksa api neraka. Rasulullah SAW bersabda, “Dan Allah membebaskan orang-orang dari api neraka pada setiap malam Ramadhan.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah).

Begitu banyak keistimewaan yang dimiliki bulan Ramadhan sehingga Rasulullah SAW memberi gelar dengan sebutan Sayyid Asy-Syuhuur (penghulu segala bulan).

Berbagai keistimewaan Ramadhan tersebut tidak diberikan Allah SWT untuk orang yang hanya sibuk mengisi hari-hari Ramadhan dengan sesuatu yang tidak bermanfaat, seperti menonton televisi, sinetron, film, musik dan lain sebagainya. 

Keistimewaan Ramadhan hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berpuasa dan mengisi hari-hari Ramadhan dengan berbagai aktivitas ibadah seperti shalat sunnat, shalat dhuha, rawatib, tahajjud, dan yang lainnya.

Oleh sebab itu, hendaklah setiap muslim berlomba-lomba untuk meraih keutamaan Ramadhan. Meskipun di tengah pandemi yang belum juga berhenti, namun hal itu tak akan menghalangi setiap muslim untuk menjalankan ibadah meski harus berada di rumah masing-masing.

Wallahu A'lam bish showab.[]

Oleh: Achmad Mu'it
Analis Politik Islam

Posting Komentar

0 Komentar