Tanda Mencintai Allah

TintaSiyasi.com -- Sobat. Tanda mencintai Allah adalah mencintai Al-Qur'an. Tanda mencintai Allah dan mencintai Al-Qur'an adalah mencintai Rasulullah Muhammad SAW. Tanda mencintai Rasulullah SAW adalah mencintai sunahnya. Tanda mencintai sunah adalah mencintai akhirat. Tanda mencintai akhirat adalah membenci dunia. Tanda membenci dunia adalah tidak mengambil dunia kecuali sebatas bekal untuk sampai ke akhirat. Maka teruslah memantaskan diri menjadi umat Rasulullah yang layak mendapatkan syafaátnya. 

Sobat. Ada tiga pilar penopang ibadah yaitu mata, hati, dan lisan. Mata untuk mengambil pelajaran, hati untuk berpikir, lidah untuk berkata benar, bertasbih, dan berzikir.

أَفَلَمۡ يَنظُرُوٓاْ إِلَى ٱلسَّمَآءِ فَوۡقَهُمۡ كَيۡفَ بَنَيۡنَٰهَا وَزَيَّنَّٰهَا وَمَا لَهَا مِن فُرُوجٖ وَٱلۡأَرۡضَ مَدَدۡنَٰهَا وَأَلۡقَيۡنَا فِيهَا رَوَٰسِيَ وَأَنۢبَتۡنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوۡجِۢ بَهِيجٖ تَبۡصِرَةٗ وَذِكۡرَىٰ لِكُلِّ عَبۡدٖ مُّنِيبٖ 

Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun? Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata, untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah)” (QS. Qaf (50) : 6-8).

Sobat. Allah memerintahkan kepada orang kafir yang mengingkari hari kebangkitan supaya mereka memandang ke langit yang ada di atas mereka untuk dijadikan bahan pemikiran, bagaimana Allah telah meninggikan langit itu tanpa tiang dan menghiasnya dengan berbagai bintang yang gemerlapan, sedangkan langit itu tidak retak sedikit pun. 

Dari segi ilmu pengetahuan, menurut penemuan terakhir dinyatakan bahwa langit itu merupakan benda kolosal yang homogen yang tidak dilapisi dengan benda-benda yang retak dan kosong, akan tetapi padat diisi dengan sejenis benda halus yang bernama ether (al-atsir) dan benda yang halus ini diketahui karena menjadi tempat lalu lintasnya nur atau cahaya. Di antara bintang-bintang itu, ada yang jauhnya dari bumi dengan jarak kecepatan cahaya dalam masa lebih dari sejuta setengah tahun, sedangkan matahari kita sendiri jauhnya dari bumi hanya dengan jarak kecepatan cahaya selama delapan menit dan delapan belas detik. Silakan membayangkan betapa jauhnya sebagian bintang yang ada di cakrawala itu. Cahaya yang dipancarkan oleh bintang itu ke bumi melalui ether itu dan seandainya benda halus itu tidak ada, tentu cahayanya akan terputus. Oleh karena itu, dalam ayat ini dinyatakan bahwa langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun.

Sobat. Syekh Fudhail bin Iyadh ketika ditanya, “Wahai abu Ali, kapan seseorang itu menjadi orang saleh?” Dia menjawab, “Jika nasehat berada di dalam niatnya, rasa takut berada di hatinya, kejujuran berada di lidahnya, dan amal saleh berada di dalam anggota tubuhnya.”

Sufyan Sauri berkata, “Barangsiapa mencintai orang yang mencintai Allah, sesungguhnya dia telah mencintai Allah. Barangsiapa memuliakan orang yang memuliakan Allah, berarti dia memuliakan Allah."

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menghidupkan sunahku, maka dia telah mencintaiku. Barangsiapa yang mencintaiku, maka dia bersamaku pada hari kiamat di dalam surga.

قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ 

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Ali Imran (3) : 31).

Sobat. Dalam ayat ini Allah memerintahkan Nabi untuk mengatakan kepada orang Yahudi, jika mereka benar menaati Allah maka hendaklah mereka mengakui kerasulan Nabi Muhammad, yaitu dengan melaksanakan segala yang terkandung dalam wahyu yang diturunkan Allah kepadanya. Jika mereka telah berbuat demikian niscaya Allah meridhai mereka dan memaafkan segala kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan serta mengampuni dosa-dosa mereka. Mengikuti Rasul dengan sungguh-sungguh baik dalam itikad maupun amal saleh akan menghilangkan dampak maksiat dan kekejian jiwa mereka serta menghapuskan kezaliman yang mereka lakukan sebelumnya.

Ayat ini memberikan keterangan yang kuat untuk mematahkan pengakuan orang-orang yang mengaku mencintai Allah pada setiap saat, sedang amal perbuatannya berlawanan dengan ucapan-ucapan itu. Bagaimana mungkin dapat berkumpul pada diri seseorang cinta kepada Allah dan pada saat yang sama membelakangi perintah-Nya. Siapa yang mencintai Allah, tapi tidak mengikuti jalan dan petunjuk Rasulullah, maka pengakuan cinta itu adalah palsu dan dusta. Rasulullah bersabda: "Siapa melakukan perbuatan tidak berdasarkan perintah kami maka perbuatan itu ditolak" (Riwayat al-Bukhari).

Barang siapa mencintai Allah dengan penuh ketaatan, serta mendekatkan diri kepada-Nya dengan mengikuti perintah Nabi-Nya, serta membersihkan dirinya dengan amal saleh, maka Allah mengampuni dosa-dosanya.

Sobat. Cinta seorang hamba kepada Allah dan Rasul-Nya adalah ketaatannya kepada keduanya dan mengikuti perintah keduanya. Sedangkan cinta Allah kepada para hamba-Nya adalah pemberian nikmat-Nya kepada mereka dengan disertai ampunan.

Rasulullah SAW bersabda, “Semua umatku masuk surga kecuali orang yang enggan.” Para sahabat bertanya, “ Siapakah orang yang enggan itu?” Nabi bersabda,” Barangsiapa yang taat kepadaku, ia masuk surga. Barangsiapa yang durhaka kepadaku, maka dia telah enggan (masuk surga). Setiap perbuatan yang tidak berlandaskan sunahku adalah kedurhakaan.”

Junaid al-Baghdadi berkata, ”Tiada seorang pun bisa sampai kepada Allah kecuali dengan pertolongan Allah. Jalan untuk sampai kepada Allah adalah mengikuti manusia pilihan yakni Nabi Muhammad SAW.” []


Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
CEO Educoach, Penulis Buku The Power of Spirituality, Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo, Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur

Posting Komentar

0 Komentar