TintaSiyasi.com -- Nutrisi ruh di setiap shubuh. Tagline ini benar-benar diwujudkan oleh kanal dakwah Ngaji Shubuh TV dengan sajian ilmu bergizi dengan para narasumber terpercaya.
Tagline nutrisi ruh di setiap shubuh dimaksudkan menebarkan ilmu kepada umat sebagai nutrisi meningkatkan kesadaran akan hubungan dengan Allah sehingga bertambah pula ketakwaan kepada Allah SWT.
"Ruh yang dimaksud adalah kesadaran hubungan manusia dengan Allah. Harapannya, siapa pun yang menyimak mendapatkan ilmu di setiap shubuh sebagai nutrisi. Sehingga setiap hari bertambah ilmu dan bertambah pula ketakwaan kita kepada Allah," tutur Ustaz Muhammad Supriadi, founder Ngaji Shubuh TV kepada Topswara.com, Ahad (11/9/22).
Karena itu, nyaris di setiap shubuh, Ngaji Shubuh TV mengudara di YouTube bersama narasumber terpercaya dengan mengangkat tema-tema menarik, memberi gambaran jelas akan kesempurnaan Islam sebagai solusi setiap problem kehidupan.
Tak jarang Ngaji Shubuh TV membahas masalah-masalah aktual dalam rubrik Breaking News-nya, di samping edukasi dalam rubrik Sapa Ustaz, Live Kajian Tematik, Kalimat Hikmah, dan Sejarah. Selain itu, ada tema-tema sosial juga ekonomi, seperti zakat mal, kurban, dan lainnya.
Narasumber yang dihadirkan pun mukhlish dan terpercaya. Dengan semangat dakwah yang tinggi, para ustaz dengan kepakarannya hadir memberi nutrisi ruh kepada pemirsa Ngaji Shubuh TV tanpa pamrih. Ada pakar ilmu hadis Ustaz Yuana Ryan Tresna dan Ustaz Irfan Abu Naveed, ulama fikih K.H. Shiddiq al-Jawi, pakar ekonomi Islam Ustaz Dwi Condro Triono, pakar politik dan internasional Ust Riyan, pakar sejarah Ustaz Salman Iskandar dan Ustaz Luthfi Afandi, pakar ilmu parenting dan keluarga Ustaz Iwan Januar dan Ustaz Arief B. Iskandar, influencer Muslim Doni Riwayanto, founder platform pesantren digital Tasqif.com Pompy Syaiful Rizal, dan masih banyak lagi.
Hikmah Pandemi
Berdirinya Ngaji Shubuh TV merupakan salah satu dari sekian banyak hikmah di balik pandemi. Sebagaimana diketahui, ketika pandemi Covid-19 dinyatakan masuk Tanah Air, pemerintah mengambil kebijakan memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin, 16 Maret 2020.
Sejak itu, pemerintah memberlakukan work from home (WFH/bekerja dari rumah), kegiatan belajar mengajar pun dilakukan secara daring (dalam jaringan) dengan memanfaatkan jaringan internet (online). Nyaris seluruh kegiatan di luar rumah dialihkan ke dalam rumah.
Hal itu juga menjadikan sekolah yang dikelola Ustaz Supriadi memberlakukan sistem belajar dalam jaringan (daring/online) dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Sama halnya pendidikan yang tak boleh terhenti karena pandemi, aktivitas dakwah pun demikian. Keterbatasan pertemuan akibat pandemi tak mesti menghalangi umat Islam untuk memenuhi kebutuhan akan ilmu lebih dalam.
Dari situlah Ustaz Supriadi memiliki ide mengadakan pengajian secara virtual. Akhirnya, pada 22 Maret 2020, ia mengadakan forum pengajian diskusi keislaman virtual dengan aplikasi Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung di YouTube. Dengan memanfaatkan keberkahan waktu shubuh, kanal YouTube-nya ia beri nama Ngaji Shubuh TV.
Pemilihan waktu shubuh dilatarbelakangi karena waktu shubuh memiliki keistimewaan. Salah satunya, Ustaz Supriadi menyebut, dalam sebuah hadits Rasulullah SAW berdoa kepada Allah agar menurunkan keberkahan di kala shubuh.
Dari sahabat Shokhr Al Ghomidiy, Nabi SAW bersabda,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya” (HR. Abu dawud).
"Setelah belajar aplikasi zoom meeting akhirnya kami bisa kembali belajar secara virtual. Saat itu terpikir juga untuk bisa bertemu secara virtual dengan teman-teman sepengajian. Memanfaatkan keberkahan Shubuh," kenang Ustaz Supriadi.
Bermula dengan aplikasi gratis, dengan keterbatasan waktu yang disediakan aplikasi tersebut pun tak menyurutkan Ngaji Shubuh TV untuk syiar Islam. Namun, Ustaz Supri beserta timnya terus berbenah. Mengingat kebutuhan pertemuan membutuhkan durasi lebih, dibelilah akun berbayar.
Istiqamah Mengudara
Namun demikian, tiada perjuangan tanpa tantangan. Dakwah digital pun bukan tanpa aral. Ilmu yang bergizi dengan narasumber mumpuni mesti ditunjang dengan kualitas siaran, baik secara teknis maupun konten. Untuk menyajikan kajian virtual yang prima, memerlukan perangkat yang memadai. Keterbatasan perangkat sempat menjadi tantangan tersendiri.
Janji Allah pasti benar. Bersama kesulitan ada kemudahan. Allah pun memberikan jalan keluar. Ada yang berinisiatif menggalang donasi. "Maa syaa Allah, Allah Ta'ala gerakkan hati sahabat, patungan hingga terbeli dua set perangkat siaran dalam waktu kurang lebih satu bulan," ucap Ustaz Supri penuh syukur.
Tidak hanya jalan keluar atas besarnya kebutuhan dana, Allah juga mengirimkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang mem-backup siaran, para host, juga para pengisi konten di balik layar.
Ustaz Supriadi kian bersyukur. Banyak pihak yang memberikan dukungan, baik dari rekan-rekan pengajian, para ustaz yang mengisi tanpa pamrih, para donatur, hingga istri yang mendampingi. Berkat ridha Allah dan dukungan dari banyak pihak itulah Ngaji Shubuh TV bisa tetap mengudara meski pandemi berakhir.
Meski umat sudah kembali beraktivitas keluar rumah dan bertatap muka, namun pria 39 tahun yang juga aktiv sebagai peembina Pengusaha Hijrah itu berharap, berakhirnya pandemi Covid-19 bukan berarti dakwah online boleh terbengkalai. Sebaliknya, Ustaz Supriadi berharap Ngaji Shubuh TV terus mengudara, meluaskan manfaat, mengalirkan pahala jariyah melebihi usia di dunia.
"Terus mengudara, terus bisa siaran dan menjangkau orang lebih luas, tidak hanya di Nusantara, tetapi juga di seluruh penjuru bumi. Tingkat penonton meningkat setiap hari. Ngaji Shubuh ini ingin terus ada meski usia foundernya sudah tiada," harapnya.
Ia mengingatkan, sebab manusia mesti meraih sebanyak-banyaknya jariyah pahala, mengumpulkan amal terbaik untuk hidup yang singkat.
Selain itu, ia juga masih menyimpan harapan besar untuk Ngaji Shubuh TV. Ia bercita-cita, Ngaji Shubuh TV memiliki gedung siaran khusus yang lebih memadai, juga memiliki Ngaji Shubuh Centre sebagai pusat kajian, kitab dan hunian para pecinta ilmu-ilmu syariah. Lalu, terbentuk Ngaji Shubuh Community yang juga bisa membuka cabang untuk memfasilitasi kajian offline yang lebih terpantau pembinaannya.
Ia pun menyadari, semua cita-cita itu, butuh juga dukungan penuh dari pemirsa. Karena itu, ia berharap pemirsa setia, istiqamah mendukung setiap program Ngaji Shubuh TV.
"Setia, istiqamah, mendukung setiap program," serunya.[] Saptaningtyas
0 Komentar