Inilah yang Seharusnya Jadi Fokus Perhatian Muslim


TintaSiyasi.com -- Cendekiawan Muslim, Ustaz Ismail Yusanto menyebutkan hal yang seharusnya menjadi fokus perhatian Muslim.

"Hal yang seharusnya menjadi fokus perhatian Muslim adalah takwa," lugasnya dalam Tarhib Ramadhan 1444 H bertajuk Happy Ramadhan, Happy Family: Momentum Kebersamaan Menuju Islam Kaffah. Rabu (22/3/2023).

Ia mengatakan, sebegitu pentingnya takwa, sampai Allah SWT. memberikan medium secara khusus kepada kita supaya menjadi Muslim yang muttaqin.

"Ketika ada sahabat datang kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam untuk meminta nasihat. Baginda memberi nasihat yang pendek, yakni bertakwalah, di mana pun engkau berada," tuturnya.

Ia mengatakan, setiap pekan kita sebagai seorang laki-laki wajib melaksanakan ibadah shalat Jumat. Dimana bagian dari itu yang tak terpisahkan adalah khutbah Jumat. Dan apa isi utama dari khutbah itu? Yaitu wasiat takwa.

"Khatib boleh menyampaikan apa saja, tetapi tidak boleh ketinggalan tentang takwa. Sebab, memang takwa inilah inti dari khutbah tersebut," imbuhnya.

Menurutnya, jikalau menengok perbuatan kita, semuanya haruslah ibadah. Bahkan seluruh derap kehidupan kita, tak lain sebagai ikhtiar bagaimana menjadi seorang Muslim yang muttaqin. Sebab, demikianlah kita diciptakan oleh Allah SWT. tak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya. Sebagaimana yang tertera di dalam ayat Al-Qur'an surah Adz-Dzariyat ayat 56

ÙˆَÙ…َا Ø®َÙ„َÙ‚ْتُ الْجِÙ†َّ ÙˆَالْØ¥ِÙ†ْسَ Ø¥ِÙ„َّا Ù„ِÙŠَعْبُدُونِ

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku".

"Ibadah diartikan oleh para ulama sebagai taatullah, yakni taat kepada Allah Subhana wa Ta'ala, tunduk, dan berpegang teguh pada apa yang disyariatkan oleh Allah SWT. dalam agama-Nya, tak lain adalah takwa. Maka dari itu, takwa yang diartikan oleh para ulama adalah melaksanakan kewajiban dan meninggalkan semua yang dilarang oleh Allah SWT," terangnya.

Ia menjelaskan, jika ada satu soal yang semestinya kemana seluruh potensi kita. Seperti waktu, tenaga, pikiran, harta, benda, keluarga, bahkan jika perlu nyawa sekalipun, ditujukan tak lain untuk diraihnya takwa kepada Allah SWT. dengan sebenar-benarnya takwa. Sehingga, semua yang kita miliki tersebut untuk takwa.

"Bukan sebaliknya, untuk mendapatkan harta, meraih jabatan, dan mencari pasangan dengan mengorbankan takwa. Hal ini merupakan yang kini justru menjadi kecenderungan besar yang dilakukan oleh umat Islam di berbagai negeri, termasuk negeri ini," sesalnya.

Fokus Takwa

Maka dengan demikian, katanya, takwa inilah yang seharusnya menjadi fokus perhatian seorang Muslim. Jika ada hal yang paling penting menjadi pusat perhatian orang Islam, tak lain adalah takwa. Mengapa? Sebab takwa inilah yang akan menjadi penentu posisi kita di hadapan Allah SWT. bukan harta, kekayaan, jabatan, ilmu, keturunan, dan lainnya, tetapi takwa.

"Takwa pulalah yang akan menentukan posisi kita di akhirat nanti," tegasnya.

Ia menyebutkan, posisi seseorang di akhirat kelak hanya ada dua kemungkinan. Kalau bukan penghuni surga, pasti di neraka. Tidak ada kemungkinan yang ketiga.

"Memang ada kemungkinan yang ketiga yakni Ashabul A'raf. Namun, pada akhirnya Ashabul A'raf pun akan masuk surga," katanya.

Lebih jauh UIY mengatakan, semua pasti tidak ingin menjadi bagian Ashabussyimal atau golongan kiri, dan inilah yang dikatakan Allah SWT. seburuk-buruk tempat kembali. Yang siksa paling ringannya adalah bagaimana panasnya api neraka bisa membuat otak mendidih.

"Oleh karena itu, kita pasti ingin menjadi bagian Ashabul Yamin atau golongan kanan. Dan inila yang disebut Allah SWT. sebaik-baik tempat kembali," tutupnya. [] Nurmilati

Posting Komentar

0 Komentar