Begini Pesan Aktivis Islam Australia kepada Militer dan Tentara Kaum Muslim


TintaSiyasi.com -- Aktivis Islam Ismail Wahwah mengatakan bahwa ia memilki pesan kepada  tentara dan militer kaum Muslim.

"Pesan saya hari ini kepada tentara dan seluruh militer kaum Muslim. Kepada mereka yang di pundaknya ada beban itu (berperang). Mereka yang telah puluhan tahun dilatih untuk menggunakan senjata, apakah impian kalian? Apa yang kalian harapkan dengan gelar penghargaan ini? Apa yang ingin kalian raih dari pangkat militer itu?” katanya yang diunggah dalam akun instagram @hizbbritain, Kamis (06/04/2023)

Ia mempertanyakan, ketika ada kaum Muslim yang berteriak dan menangis karena kaum Muslim dijajah, Islam dihina dan diserang, lalu siapa yang akan menjawabnya jika bukan para militer atau tentara umat ini. Padahal, Islam seharusnya tidak layak dihina karena tidak ada yang lebih tinggi di dunia ini selain Islam.
 
“Ketika ada yang memanggil, wahai umat Islam! Siapa yang akan lantang menjawab dan mengatakan, inilah kami, umat itu. Dan kami berdiri bersama kalian! Jika kalian (para militer dan tentara umat Islam) tidak mengatakan demikian, dan bersembunyi, lalu hanya mengintip dari  belakang, siapa yang akan mengangkat kepalanya ke langit? Katakan padaku demi Allah, siapa yang akan mendeklarasikan ini? Apakah para tua kita? Ibu kita? Bapak kita? Orang-orang yang tidak memiliki kekuatan dan kemampuan lagi secara fisik? tegasnya. 

Apabila para militer atau tentara kaum Muslim bukanlah termasuk yang diseru untuk perkara ini, lalu siapa lagi yang dipanggil dan memiliki kekuatan untuk maju seperti membela Al-Aqsa. 

“Siapa lagi yang akan dipanggil? Jika kita mengatakan, Al-Aqsa kita! Siapa yang akan berkekuatan untuk maju? Siapa? Abdullah? Al-Sisi? Al-Nahyan? Al-Saud? Siapa? Apakah mereka berani mengatakan bahwa mereka membela al-Aqsa?” imbuhnya. 

Aktivis Islam asal Australia itu mengungkapkan bahwa al-Quds atau Palestina saat ini tengah menangis dengan air mata dan darah. Sama halnya dengan negeri Muslim lainnya yang juga tengah menangis berurai air mata dan darah. 

Seharusnya menurut Ismail Wahwah, para militer atau tentara kaum Muslim adalah pihak yang memiliki kemampuan besar dalam berbuat. Dan tentu saja, umat berharap pada mereka.
 
“Siapa yang akan mengatakan, saya bekerja untuk ini (membela Islam)? Kalian seharusnya! Kalianlah  wahai militer umat! wahai komandor, wahai para jenderal. Umat ini memanggil Anda. Umat ini berharap pada Anda, mereka yang berteriak, wahai umat Islam! Lalu kalian menjawab, kami di sini wahai umat, wahai Al-Quds,” kata dia.
 
Namun sebaliknya, ia menuturkan bahwa kondisi militer di negeri Muslim lebih condong berada di belakang daripada menunjukkan wajah mereka ke permukaan. Dan itulah yang terjadi berkali-kali bahkan jutaan kali ketika dipanggil oleh umat ini. 

Meskipun para militer atau tentara kaum Muslim itu telah diberikan oleh Allah banyak kelayakan, seperti masih bisa bernafas dengan udara gratis, bisa minum air, bahkan juga masih bisa memiliki keluarga seperti anak isteri, namun tidak layak mendapatkan penghargaan sebagai seorang lelaki sejati serta gelar militer.

 Mereka juga tidak layak memakai seragam warna khaki sambil membawa senjata di pundaknya. Hingga mereka, para militer kaum Muslim mengatakan bahwa mereka adalah bagian dari perjuangan dan pembebasan umat dari berbagai kegelapan.  

“Demi Allah, kalian tidak layak dapat penghargaan sebagai seorang lelaki dan militer. Dan tidak layak memakai seragam khaki dan memeluk senjata di bahu kalian. Jika kalian tidak mengatakan bahwa kalian berada dalam pekerjaan ini dan membawa perjuangan kepada ketegasan dan mengakhiri semua kegelapan dari umat. Demi Allah, kalian tidak layak hidup sebagai lekaki,” ujarnya. 

Ia sesungguhnya meyakini, ada kebaikan dalam militer kaum Muslim. Oleh karena itu, sudah seharusnya mereka membangun kembali kepercayaan diri, percaya pada agama (Islam),  dan juga keyakina kepada Allah SWT. serta umat ini. Sebab kesempatan yang diberikan oleh Allah kepada tentara umat ini amatlah hebat. 

Ia juga tidak lupa mengingatkan bahwa musuh-musuh Islam itu sesungguhnya lemah dan tersesat. Sehingga para militer kaum Muslim mampu melakukan perubahan karena umat juga bersama mereka.  

Allah SWT. juga telah menjanjikan surga bagi mereka (tentara kaum Muslim) yang membawa kemenangan Islam, serta membebaskan Al-Aqsa. 

“Percayalah bahwa musuh-musuh Anda adalah lemah juga tersesat. Kalian mampu untuk melakukan perubahan. Ummah ini menunggu anda. Surga menanti kalian. Kemenangan Islam menunggu kalian. Keselamatan umat menunggu kalian. Al-aqsa menungu kalian dibebaskan. Lalu apa yang akan kalian lakukan selain itu?” pungkasnya []M. Siregar

Posting Komentar

0 Komentar