TintaSiyasi.com -- Sobat. Orang-orang Arab pada zaman jahiliah adalah golongan yang tidak berperadaban. Namun setelah mereka memeluk agama Islam, cara hidup mereka berubah sehingga mereka berhasil membangun sebuah peradaban yang gemilang. Kegemilangan peradaban itu karena Al-Qur’an dan Islam.
Sobat, maka jika kita ingin cemerlang dan kegemilangan peradaban kita, jadikan Qur’an sebagai landasan dan pedoman hidup. Sumber ilmu yang paling penting bagi umat Islam adalah Qur’an. Kecemerlangan tidak dapat dipisahkan dari Qur’an karena Qur’an adalah petunjuk. Tanpa petunjuk manusia akan sesat dan menyimpang.
“Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al-Israa’(17): 9).
Allah memberi sifat Qur’an sebagai petunjuk yang aqwam. Imam Qurtubi di dalam tafsirnya Jamik li ahkam Al-Qur’an beliau menjelaskan, “Kalimat aqwam maksudnya jalan yang paling benar, paling adil dan paling tepat.” Mereka yang menjadikan Qur’an sebagai sumber rujukan, maka kesejahteraan dan ketenangan akan menaungi mereka.
Sobat, saat ini sayangnya sebagian besar kaum muslimin menjadikan Qur’an sebagai “kitab berkah” mereka hanya membaca Qur’an untuk mendapatkan berkah, tidak lebih dari itu. Sikap seperti ini ditegur Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 121.
“Orang-orang yang telah Kami berikan Al kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya , mereka itu beriman kepadanya. dan Barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang yang rugi.” (QS. Al-Baqarah (2) : 121).
Abdullah bin Mas’ud menjelaskan, “Demi Allah maksud membaca kitab dengan bacaan yang sebenarnya adalah menghalalkan apa yang dihalalkan, mengharamkan apa yang diharamkan, membaca seperti kitab tersebut diturunkan Allah, tidak mengubah qalam Allah dari tempatnya, dan tidak menakwilkan ayat-ayatnya secara tidak benar.” (Said, Hawa, Al-Asas fit Tafsir).
Sobat, Abdullah bin Mas’ud berkata, “Barang siapa yang menghendaki Ilmu pengetahuan, hendaklah dia membaca Qur’an. Di dalamnya terdapat ilmu orang-orang terdahulu dan yang kemudian.”
Abu Hurairah berkata, “Sesungguhnya, jika di dalam rumah dibaca Qur’an, maka akan lapang penghuni rumah tersebut. Banyak kebajikan di dalam rumah itu, dan akan datang para malaikat ke rumah itu dan akan keluar setan dari rumah itu. Sebaliknya, rumah yang penghuninhya tidak membaca Qur’an, maka rumah itu akan mendatangkan kesempitan bagi penghuninya. Di samping itu kebajikan akan berkurang, para malaikat akan keluar, dan setan akan masuk ke dalam rumah itu.”
Sobat. Sahabat Nabi, Ali bin Abi Thalib ra berkata, “Tiga perkara yang akan menambah kesehatan badan dan menghilangkan dahak, yaitu menggosok gigi, berpuasa dan membaca Qur’an.”
Sobat, Sebuah riset dan penelitian modern Dr Ahmed El Kadi Klinik Akbar di Panama City Florida USA. Beliau mengadakan penelitian tentang dampak mendengarkan bacaan Qur’an terhadap denyut jantung, tekanan darah, saraf dan otot. Beliau menemukan siapa saja pasien yang mendengar bacaan Qur’an baik dia muslim atau nonmuslim ternyata mengalami perubahan fisiologi positif dalam diri mereka. ( Islamic Perspectives in medicine, Dr. Shahid Athar).
Sobat, ternyata Qur’an tidak hanya dikagumi oleh orang Islam. Qur’an juga dikagumi oleh orang nonmuslim. Bahkan sebagian dari mereka yang bukan Islam ini mempelajari kemudian memeluk agama Islam setelah mengkaji dan memahami maksud ayat-ayat Qur’an. Subhanallah!
Ingatlah Sobat. Islam tidak menjadi penguasa dunia dengan cara magic. Hal tersebut di dapat karena Rasulullah SAW para sahabat menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, memiliki perencanaan yang strategis dengan didukung modal Takwa dan Tawakkal. Nabi Muhammad SAW mendidik umatnya sampai berhasil menghasilkan banyak perencana dan ahli strategi agung yang mengagumkan dunia. Para ahli strategi ini berhasil membawa Islam menguasai dunia atau menjadi a global champion dalam waktu singkat.
Ingatlah sobat, roda kehidupan kita akan menyimpang tanpa adanya rel. Dan rel itu adalah syariat. Jadikan diri kita individu yang paham syariat untuk mengenal syariat, kita memerlukan Ilmu. Dan Al-Qur’an lah sumber Ilmu dan petunjuk utama bagi manusia sehingga rahmatan lil ‘aalamin bisa dirasakan dan dinikmat seluruh umat manusia dan alam semesta.
Sobat. Lima kunci kesuksesan atau keberhasilan dalam menegakkan Idealisme Islam:
Pertama. Konsistenlah engkau dalam berdakwah, jangan terpengaruh oleh tantangan.
Kedua. Jangan kau melewati batas dalam bertindak. Karena Allah melihat semua yang kau lakukan.
Ketiga. Jangan berlindung ke orang-orang dzalim, karena kau akan celaka dan tidak ada seorang pun yang akan menolongmu selain Allah.
Keempat. Perkuatkan hubunganmu bersama Allah dengan melaksanakan sepanjang hayat pada waktu-waktu yang telah ditentukan, baik siang atau malam hari. Karena perbuatan yang baik bisa menghapus dosa kesalahan yang kamu perbuat. Bisa jadi perjalanan dakwah tersendat karena dosa dan maksiat.
Kelima. Bersabarlah menghadapi kesulitan dan tantangan kehidupan. Karena Allah tidak akan menyia-nyiakan perbuatan baik seseorang.
Sobat. Sekali lagi dalam menghadapi tantangan kehidupan, kita perlu konsisten memegang teguh keyakinan yang benar, tidak berkolaborasi dengan orang dzalim, selalu mendekatkan diri kepada Allah, dan bersabar.
Sobat. Amal qalbi atau getaran hati yang penuh keimanan sangat berpengaruh dalam perilaku dan mendapat apresiasi yang besar dari Allah. Merekalah yang berada di garda terdepan dari hamba-hamba Allah yang akan beruntung di akhirat nanti. []
Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku BIGWIN dan Buku Gizi Spiritual
(Safari Dakwah Ramadhan di Badak LNG Bontang Kaltim, 6 April 2023)
0 Komentar