TintaSiyasi.com -- Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) mengatakan bahwa satu hal yang harus ada pada umat Muslim bahwasanya makin Al-Qur’an itu sungguh kukuh keyakinan pada kalamullah, makin semangat mentadaburi dan mengamalkan Al-Qur'an.
"Bahwasanya makin kukuh keyakinan kita sebagai Muslim kepada Al-Qur’an sebagai kalamullah, maka akan membuat makin bersemangat untuk membaca mentadaburi, dan mengamalkan Al-Qur’an," ujarnya dalam Teman Berbuka: Kisah Menarik Orang Kafir Mempercayai Al-Qur’an, Kamis (14/04/2023) di kanal YouTube Khilafah Channel Reborn.
Menurut UIY, “Satu hal yang harus ada pada kita (umat Muslim), yaitu keyakinan kokoh bahwa Al-Qur'an itu sungguh kalamullah, ini pangkalnya."
"Pada akhirnya memperjuangkan, mendakwahkan Al-Qur’an. Sedemikian sehingga Al-Qur’an betul-betul berfungsi sebagai Al-Furqan, pembeda," katanya.
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (TQS. Al-Baqarah: 185)
Dia mengatakan penting bagi setiap Muslim selalu mencari jalan untuk memperkokoh keyakinannya kepada Al-Qur’an sebagai kalamullah. “Salah satu yang bisa kita tempuh adalah dengan melihat bagaimana orang-orang kafir itu mempercayai Al-Qur’an," tuturnya.
Dia menceritakan kisah seorang ilmuwan asal Toronto Kanada Karim Miller yang juga adalah seorang pendeta. "Dalam usahanya untuk meyakinkan jamaahnya dia melakukan riset panjang kepada Al-Qur’an dengan untuk menunjukkan kelemahan Al-Qur’an," ujarnya.
UIY melanjutkan, Karim Miller alih-alih menemukan kelemahan pada Al-Qur’an, dia justru menjumpai surat an nisa ayat 82 yang isinya engkau tidak mentadaburi Al-Qur’an, andai Al-Qur’an datang bukan datang dari sisi Tuhan sisi Allah, maka engkau pasti akan menjumpai di dalamnya ikhtilaf perselisihan yang banyak.
"Jadi seperti seolah-olah dia mendapatkan jalan untuk mencari kelemahan Al-Qur’an yaitu mencari perselisihan antara satu ayat dengan ayat yang lain," ujarnya.
Namun, lanjut UIY, alih-alih Karim Miller menemukan perselisihan antara ayat satu dengan yang lain, bahkan dia juga tidak menjumpai perselisihan antara hetrogen dengan sains modern. Diantaranya dia menunjukan ayat didalam surat Al-Mu’minun ayat dua belas sampai ayat lima belas yang berisi tentang fase-fase pertumbuhan janin yang sama persis dengan yang dikatakan oleh ilmu kedokteran modern.
Lebih lanjut, Ustaz Ismail mengatakan setelah melakukan riset selama lima tahun terhadap Al-Qur’an, maka pada pada tahun 1978 Karim Miller memutuskan untuk masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Abdullah Wahid Umar dan menjadi pendakwah terkemuka di amerika utara.
“Setelah 5 tahun dia melakukan riset panjang terhadap Alquran maka pada tahun 1978 di akhirnya memutuskan masuk islam dia berubah namanya menjadi Abdullah wahid umar dan menjadi pendakwah terkemuka di Amerika bagian utara," pungkasnya. [] Setiawan Dwi
0 Komentar