TintaSiyasi.com -- Founder Irena Center, Ustazah Hj. Irena Handono mengungkapkan enam bangsa Barat yang pernah melakukan penjajahan di Asia Tenggara.
"Setidaknya ada enam bangsa Barat yang pernah melakukan penjajahan di Asia Tenggara," sebutnya di YouTube Muslimah Media Center, Bincang Sejarah dan Sirah, bertajuk Penjajahan Barat Di Asia Tenggara, Kamis (15/6/2023).
Ia menyebutkan keenam bangsa Barat tersebut yaitu Portugal, Spanyol, Belanda, Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat. Namun, Amerika Serikat tak ada yang mengatakan ia penjajah, sebab manajemen penjajahan sudah sedemikian rupa panjangnya mereka buat.
"Sehingga, pada titik tertentu yang sekarang bisa dirasakan bahwa orang dijajah, tetapi yang dijajah ini berterimakasih pada penjajahnya bahwasanya dia dijajah," mirisnya.
Maka katanya, inilah penjajahan yang sempurna, artinya penjajahan lahir batin.
"Dari keenam negara penjajah tersebut, semuanya memiliki karakteristik yang berbeda. Ada yang sangat mencengkram dan ada pula yang berlunak-lunak, tetapi tetap saja penjajah. Hanya saja model, cara, dan pendekatannya yang berbeda-beda," imbuhnya.
Kemudian ia memaparkan keenam negara penjajah tersebut.
"Pertama, Portugal, ia merebut dan menguasai Malaka selama 130 tahun penjajahan. Peristiwa itu terjadi di tahun 1511-1641. Selain itu, Portugal juga menjajah pulau kecil di sebelah Tenggara Bali, namanya Pulau Timor," jelasnya.
Kemudian yang kedua, ia menyebutkan Spanyol yang menguasai Filipina untuk menaklukkan Cepu yakni pulau bagian timur Filipina. Spanyol menguasai Filipina di tahun 1565, dan setelahnya merambah ke Manila tahun 1571. Jadi, kurang lebih mereka memerintah di Filipina selama 340 tahun dan berakhir karena mengalami kekalahan perang Spanyol- Amerika di tahun 1898. Ketika mereka mengalami kekalahan, antara keduanya pun masih merebut jajahan tersebut.
"Ketiga, Belanda. Masa penjajahannya dua periode. Periode pertama tahun 1605-1799. Berarti 149 tahun menjajah Nusantara, dan perhatian utama mereka menjahah untuk melakukan transaksi bisnis mencari keuntungan sebanyak mungkin melalui monopoli perdagangan yang kita ketahui adalah perdagangan rempah-rempah yang saat itu harga rempah-rempah senilai dengan harga emas," bebernya.
Kemudian fase kedua, Belanda menjajah pada 1825. Mereka mengambil kontrol atas aset VOC setelah Perang Napoleon, dan mulai menancapkan kekuasaaannya di kepulauan Indonesia sampai sepenuhnya menjahah tahun 1930-an. Jadi, fase kedua sekitar 300 tahun.
"Keempat, Inggris yang menjajah dua wilayah di kawasan Asia yaitu Burma dan Malaya. Burma sendiri kini dikenal dengan Myanmar. Inggris menaklukkannya setelah Perang Anglo Burma pada 1824-1826. Nyambung lagi 1852, putus nyambung-putus nyambung 1885-1886. Dan Burma dijadikan provinsi dari Inggris India. Begitulah gayanya penjajahan Inggris," jelasnya.
Selanjutnya ia menyebutkan Perancis yang kelima. Perancis menguasai Vietnam pada 1858 dan menguasai Saigon 1859. Saat itu Saigon dikenal dengan Kohin China dan dijadikan base camp oleh Prancis untuk menyelesaikan penaklukkan terhadap seluruh Indo China. Yang disebut Indo China yaitu lima teritorial yang dikuasai oleh Prancis yakni Ang Nam, Laos, Tong Cin, dan Kamboja, dan itu tahun 1907.
"Keenam, Amerika Serikat, menjajah Filipina sejak 1889-1946. Sebetulnya Filipina itu seharusnya kalau menurut perjanjian telah memperoleh hak otonomi, tetapi tetap saja dijajah. Pernyataan bahwa Inggris dan Amerika Serikat itu memiliki track record, yang baik dibanding Spanyol, Belanda, Prancis. Hal ini menurut beberapa penulis," ujarnya.
Ia menambahkan, umumnya ketiga bangsa itu menempatkan Bangsa Eropa di posisi superior.
"Sehingga, mereka menganggap dirinya lebih dari bangsa lain. Seperti warna kulitnya yang putih dan peradabannya," tutupnya. [] Nurmilati
0 Komentar