TintaSiyasi.com -- Coach Kelas Akademi Penulis Ideologis (KAPI) Joko Prasetyo menyatakan bahwa semua teks semua produk jurnalistik haruslah ditulis dengan kalimat efektif.
"Semua teks jurnalistik termasuk opini haruslah ditulis dengan kalimat efektif," jelasnya dalam diskusi KAPI, Rabu (22/5/2023) di Grup WA KAPI.
Ia menjelaskan tujuan penggunaan kalimat efektif ini adalah cara menghilangkan atau mengurangi potensi kesalahpahaman pembaca. Sehingga pesan yang disampaikan penulis sama dengan yang diterima pembaca.
Untuk kalimat yang dibuat sudah efektif atau belum, Om Joy mengatakan setidaknya ada tiga tips untuk mengetahuinya.
Pertama, semua kalimat yang ditulis harus sesuai dengan pedoman ejaan bahasa. "Tulisan yang dibuat harus sesuai dengan pedoman jurnalisitik yang digunakan media massa yang ditarget untuk memuat opini anda," jelasnya.
Ia menjelaskan jika media yang ditarget menggunakan bahasa Indonesia, maka tulisan yang dikirim haruslah sesuai dengan penggunaan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI). Bila tidak, selain tulisannya menyalahi tata bahasa Indonesia, juga membuka peluang lebih besar untuk timbulnya kesalahpahaman di benak pembaca.
"Seperti penggunaan huruf kapital, penggunaan spasi, memiringkan kata, penggunaan tanda baca dan penggunaan kutip ganda. Beda penulisan akan berbeda maknanya," tuturnya.
Kedua, memiliki subjek dan predikat yang jelas. "Bila subjeknya dan atau predikatnya tidak jelas, maka kalimat yang dihasilkan tidaklah efektif," katanya.
Ketiga, kalimat yang efektif tidak bermakna ganda (ambigu). "Kalimat yang ambigu tentu saja berpeluang besar membuat kalimat tidak efektif alias makna yang dimaksud penulis bisa berbeda sama sekali dengan makna yang ditangkap pembaca," jelasnya.
"Ayo buka dan pelajari baik-baik PUEBI-nya ya," pungkasnya. []Cicin Suhendi
0 Komentar