TintaSiyasi.com -- Jurnalis Muslim Joko Prasetyo mengungkap bahwa pahala dakwah lewat tulisan ternyata tetap bisa diperoleh seseorang sekalipun dia tidak menulis karena sedang sakit atau dalam perjalanan, namun dengan satu syarat.
"Kalau kita mau mendapatkan pahala menulis meskipun kita tidak menulis gara-gara sakit atau gara-gara bepergian, maka syaratnya itu satu, kita harus istikamah melakukannya selama sehat dan ketika tidak bepergian," ujar Joko Prasetyo kepada Tintasiyasi.com Senin, 17 Juli 2023.
Om Joy, sapaan akrabnya menerangkan, ada jaminan dari Allah SWT. melalui lisan Rasulullah SAW. bahwa ketika seseorang tidak bisa melakukan kebiasaan baik tersebab safar atau sakit, ia tetap bisa mendapat pahala kebiasaan baik tersebut selama tetap istikamah melakukannya saat sehat dan saat tidak bepergian.
Sementara, untuk bisa istikamah menulis sehingga tetap mendapat pahala menulis meski tidak menulis lantaran sedang sakit atau bepergian, mentor kelas menulis Couching with Om Joy (CwOJ) tersebut mengingatkan bahwa penting bagi penulis untuk membuat jadwal menulis dan menunaikannya.
"Yang penting itu kontinyu, rutin kita tunaikan sesuai jadwal. Kenapa kita harus menulis sesuai jadwal? Agar pahala menulis tetap kita peroleh meskipun kita tidak menulis karena sakit atau karena bepergian," ungakapnya.
Sementara itu, agar bisa memiliki komitmen yang kuat untuk menulis, Om Joy menyatakan, harus tumbuh kesadaran dalam diri bahwa hukum dakwah ialah wajib, sekalipun dakwah lewat tulisan. Dengan kesadaran tersebut, lanjutnya, sesibuk apa pun seseorang, ia akan menunda kesibukan tersebut demi menunaikan kewajibannya. Menurut Om Joy, contohnya seperti Shalat Jumat.
"Kita inget salat Jumat? Kita lagi kerja, kita lagi sesibuk apa pun, kita tunda kesibukannya terus kita salat Jumat dulu. Kenapa seperti itu? Karena kita menyadari bahwa salat Jumat itu hukumnya fardhu bagi laki-laki. Coba kita menyadari dakwah itu sewajib salat Jumat, nah, kan sama-sama wajib tuh?" ujarnya.
Om Joy menilai, menulis dalam rangka dakwah Islam adalah wajib. Sebab, menulis merupakan salah satu uslub (cara) dakwah, sementara hukum dakwah itu sendiri adalah wajib. "Dakwah itu kan uslubnya beragam, tapi dakwahnya sendiri sudah fardhu, enggak bisa diganggu gugat," tegasnya.
Dengan menyadari sebagai suatu kewajiban dan membuat jadwal, Om Joy mengingatkan pentingnya menunaikan sesuai jadwal sehingga pahala dakwah akan terus didapat meski ketika tidak bisa tertunai karena sakit atau safar.
"Ketika kita sudah menentukan waktunya, maka begitu masuk jadwalnya itu jangan ditinggalkan sebagaimana kita tidak meninggalkan salat Jumat," tutupnya.[] Saptaningtyas
0 Komentar